Sabtu, 02 Maret 2013

PROPOSAL

 
PENGERTIAN PROPOSAL
Proposal atau sering pula disebut usulan kegiatan atau rencana kerja adalah laporan suatu rancangan kerja,usulan kepada seseorang,suatu badan,atau pihak-pihak lain untuk melakukan suatu kegiatan.
BAGIAN-BAGIAN PROPOSAL
A. Nama dan tema proposal
B. Latar Belakang                                                
C. Tujuan Kegiatan
D. Nama dan Tema Kegiatan
E. Pelaksanaan Kegiatan
F. Jenis kegiatan
G. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
H. Peserta Dan Audiens
I. Sumber Dana
J. Susunan Panitia(Terlampir I)
K. Anggaran Kegiatan(Terlampir II)
L. Penutup
Seperti proposal pada umumnya, di bagian ini perlu dijelaskan tentang latar belakang diadakannya kegiatan. Berisi kondisi yang menyebabkan permasalahan sehingga organisasi Anda perlu mengadakan kegiatan ini. Misalnya, kegiatan seminar tentang perlunya membangkitkan kembali semangat Pancasila, Anda perlu menjelaskan dengan paparan yang jelas bahwa kondisi bangsa yang saat ini tengah terpuruk memerlukan adanya gerakan kebangkitan untuk menumbuhkan semangat Pancasila dan seterusnya.
B. DASAR PEMIKIRAN
Bagian ini menguraikan pemikiran dari rencana kegiatan. Suatu kegiatan tentunya memiliki dasar pemikiran tersendiri, yaitu kerangka logis yang memperkuat organisasi Anda untuk mengadakan kegiatan ini. Bedanya dengan latar belakang, pada bagian ini Anda dituntut mampu menjelaskan kerangka pemikiran yang logis dan sistematis yang berkenaan dengan tema kegiatan.
C. NAMA DAN TEMA KEGIATAN
Bagian ini menjelaskan nama dan kegiatan yang akan dibuat. Misalnya, nama kegiatannya adalah Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional, dengan tema “Agama dan Lingkungan”.
D. LANDASAN KEGIATAN
Bagian ini menjelaskan hal-hal yang menjadi landasan diadakannya kegiatan. Landasan kegiatan biasanya disesuaikan dengan pedoman atau aturan dari organisasi atau lembaga yang mengadakannya.
Dalam sebuah kegiatan seminar misalnya, landasan kegiatannya didasarkan pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, dalam organisasi kampus, yaitu Garis-Garis Besar Program Kerja dan keputusan hasil rapat (organisasi kampus).
E. TUJUAN
Bagian ini menjelaskan tujuan diadakannya kegiatan. Setiap kegiatan tentunya memiliki sejumlah tujuan yang ingin diraih oleh penyelenggaranya. Tujuan-tujuan kegiatan ini memiliki makna tersendiri karena menggambarkan apa yang menjadi visi atau arah dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam pencantuman tujuan ini, biasanya dibuat dalam bentuk numbering atau penomoran.
F. BENTUK KEGIATAN
Bagian ini menjelaskan bentuk kegiatan yang dilakukan. Misalnya apakah berbentuk seminar, lomba, atau kegiatan lain. Sebagai contoh, dalam kegiatan lustrum ini kegiatan yang disajikan dalam bentuk seminar nasional kebangkitan Pancasila.
G. SASARAN
Bagian ini menjelaskan siapa saja yang menjadi target peserta dan pengunjung dari kegiatan yang akan dilakukan. Penentuan sasaran peserta biasanya ditentukan berdasarkan tema dan tujuan kegiatan. Misalnya, jika organisasi Anda akan mengadakan kegiatan seminar, yang menjadi sasarannya bisa mencakup siswa SMU, mahasiswa perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta, pegawai negeri, atau instansi-instansi yang berkecimpung dalam kegiatan¬kegiatan nasionalisme dan kebangsaan.
H. TARGET
Bagian ini menjelaskan siapa yang akan menjadi target peserta dan pengunjung dari kegiatan yang akan dilakukan. Sasaran peserta biasanya ditentukan berdasarkan tema dan tujuan  Misalnya, tersosialisasikannya program-program pemberdayaan masyarakat melalui penyelenggaraan seminar terbuka untuk umum. Atau bisa ditambah dengan target-target berikutnya, misalnya tercapainya pemahaman yang memadai tentang pentingnya menumbuhkan semangat bangsa dalam menjalankan nilai-nilai Pancasila, terwujudnya rasa kebersamaan di antara anggota masyarakat dan lain sebagainya. Yang jelas, penentuan target ini disesuaikan dengan tujuan dan sasaran dari penyelenggaraan kegiatan ini.
I. PELAKSANA
Bagian ini menjelaskan siapa pelaksana kegiatan, yaitu nama lembaga atau organisasi Anda. Di bagian ini sebutkan saja nama organisasi Anda, misalnya Himpunan Mahasiswa Islam Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
J. SUSUNAN PANITIA
Bagian ini menjelaskan susunan panitia penyelenggara kegiatan ini. Daftar susunan panitia bisa dimulai dari pelindung, penasehat, penanggung jawab, steering committee, ketua panitia, wakil ketua, sekretaris, bendahara, hingga pada koordinator dan anggota masing-masing bidang. Susunan panitia biasanya dibuat sebagai lampiran.
 K. RENCANA PELAKSANAAN
Bagian ini menjelaskan bagaimana rencana kegiatan dilakukan. Rencana pelaksanaan bisa berupa deskripsi atas tema dan sub tema kegiatan, waktu dan tempat acara, serta informasi-informasi penting lainnya yang perlu ditampilkan. Rencana pelaksanaan biasanya dibuat sebagai lampiran.
L. RENCANA ANGGARAN
Bagian ini menjelaskan besarnya dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan ini. Rencana anggaran secara umum memuat rencana pengeluaran untuk keperluan kesekretariatan, acara, humas, transportasi, pubdekdok (publikasi, dekorasi, dan dokumentasi), pemasukan, dan perlengkapan. Rencana anggaran ini juga memuat rencana pemasukan, baik dari kontribusi peserta ataupun suntikan dana dari induk organisasi. Rencana anggaran biasanya dibuat sebagai lampiran.
Di bagian ini, dipaparkan secara singkat beberapa kalimat sebagai penutup proposal. Anda bisa menggunakan kalimat, misalnya: Demikianlah proposal kegiatan ini dibuat sebagai pedoman pelaksanaan, dan seterusnya. Jangan lupa Anda bisa juga mengucapkan kalimat meminta dukungan atas terselenggaranya kegiatan dan ucapan terima kasih.
KARAKTERISTIK PROPOSAL
§ Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan.
§ Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara.
§ Pastinya proposal itu berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah di jilid yang   nantinya diserahkan kepada si empunya acara.
§ dan lain-lain yang sulit untuk dijelaskan (dicari).



Hal-hal yang perlu dimuat dalam proposal antara lain :
1. nama proposal
2. pendahuluan
3. tujuan
4. bentuk/jenis kegiatan
5. pelaksanaan
6. panitia pelaksana (terlampir)
7. biaya/dana (rincian terlampir)
8. Harapan
9. Lampiran

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat proposal :
§ Penyusunan proposal hendaknya menunjuk orang atau beberapa orang yang ahli dalam menyusun proposal, sebaiknya yang memiliki keterkaitan dengan kegiatan yang diselenggarakan
§ Penyusun proposal mempersiapkan bahan-bahan dan informasi yang diperlukan, yaitu berupa bahan2 hasil kesepakatan seluruh panitia
§ Menyusun draft proposal dengan sistematis, menarik, dan realistis
§ Proposal dibicarakan dalam forum musyawarah untuk dibahas, direvisi dan disetujui.
§ Dibuat proposal yang telah disempurnakan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
§ Proposal diperbanyak dan didistribusikan kepada pihak-pihak yang dituju, baik internal maupun eksternal.


Manfaat Proposal :
§ Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui kegiatan
tersebut.
§ Untuk meyakinkan para donatur/ sponsor agar mereka memberikan dukungan material maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang telah direncanakan.

Jenis-Jenis Proposal
Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: proposal berbentuk formal, semiformal, dan nonformal. Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:

1) bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan;
2) isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya;
3) bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya. Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal.
                   
Jenis - Jenis Proposal penelitian
Proposal Penelitian dibagi 4 yaitu :
1. Proposal Penelitian Pengembangan
Kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah. Skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil kerja pengembangan menuntut format dan sistematika yang berbeda dengan skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan pengembangan dan kegiatan penelitian tersebut berbeda. Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan.
2. Proposal Penelitian Kajian Pustaka
Telah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru. Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan yang sudah ada, sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah.

3. Proposal Penelitian Kualitatif
Penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang penuh keotentikan.
4. Proposal Penelitian Kuantitatif
Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar